Benar, ia adalah sebuah kata yang bila diaplikasikan
dalam bentuk kata kerja, maka si subjek yang melakukan akan berdosa. Seperti
yang kita ketahui, bohong, atau kembaran lainnya yaitu dusta dan juga tidak
jujur, merupakan sifat yang tidak terpuji (akhlak mazmumah). Ini tidak lain
dikarenakan berbohong (pengaplikasian bentuk kata kerja) merupakan tindakan
dimana tidak terjalinnya antara yang nyata dan termanipulasi olehnya. Bentuk
negatif daripada bohong ini ialah sebuah kejadian yang akan mempengaruhi
situasi berikutnya. Situasi yang berdampak pada berbohong ini ialah
keselarasan yang pada dasarnya merupakan ketidakselarasan maupun
ketidakselarasan yang pada dasarnya merupakan keselarasan, ini bergantung pada
si subjek yang memanipulasi keadaan. Dua kondisi yang telah kita temukan tadi
pada dasarnya adalah untuk menggapai harapan pada diri si subjek yang bisa
dijabarkan kembali sebagai pelepasan situasi jamak ketidaksesuaian yang
menghimpit situasi dasar ketidaksesuaiannya tersebut. Seperti misalnya anda
sedang menghadapi bencana darurat yaitu rak piring ibu anda beserta isinya
tersebut jatuh dan berderai kaca kaca dilantai dan menggemakan bunyi kaca yang
beradu lantai, ini merupakan situasi ketidaksesuaian dasar yang pada akhirnya
mempengaruhi pikiran anda, pada level ini anda akan merasakan kaget dan juga
sedikit cemas. Lalu ibu anda teriak dari ruang tamu “Suara apa itu nak?”,
kondisi ini akan menjadi jamak daripada ketidaksesuaian tersebut
(ketidaksesuaian kedua) dan mengakibatkan kecemasan anda bertambah.
Ketidaksesuaian itu dapat juga semakin bertambah apabila terdapat faktor faktor
lain yang terjadi, misalnya ibu anda merupakan monster yang siap melahap
anda-begitulah yang terimajinasi dipikiran anda. Kini anda berada diantara dua
pilian serius, yaitu jujur dan tidak jujur. Jika anda memilih jujur, maka anda
akan siap menghadapi final daripada ketidaksesuaian yang terjadi dan mengakhiri
dasar dan jamak dari ketidaksesuaian yang lalu, namun bila anda memilih tidak
jujur, maka anda akan terlepas daripada final ketidaksesuaian dalam jangka sementara
namun anda akan terus dihantui oleh ketidaksesuaian dasar dan jamak yang pada
akhirnya akan membongkar semuanya dan hanya sedikit kemungkinan tidak
terbongkar apa yang terjadi tersebut bahkan bisa jadi kemungkinan tidak
terbongkar ialah 0% , ini tergantung pada situasi yang terjadi dan sejenius apa
anda dalam memanipulasi perkataan. Namun ingat, yang namanya bangkai, walau
disimpan di ruang tertutup, ia akan tetap berbau dan yang namanya bangkai ya
tetaplah bangkai.
Saya bisa memanipulasi perkataan dan
saya sangat mahir berbohong, maka saya selamat
Sekali-kali tidak! Keselamatan seseorang tidak ada
kaitannya pada berbohong, malahan berbohonglah yang menjerumuskan si subjek
pada ketidakselamatan. Mungkin memang kini tidak terlihat ketidakselamatan
itu, namun ada masanya akan terlihat ketidakselamatan itu. Kita sendiri tahu
bahwa berbohong itu ialah dosa, maka telah berapa banyakkah dosa yang telah
ditabung oleh si subjek yang berbohong tersebut? wallahu a’lam.
ومن يعمل مثقال ذرة شرا يره
Dan barangsiapa
mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya
(QS. Az-Zalzalah: 8).
Seluas apakah jaringan berbohong itu?
Bohong bukan berarti adalah ketidaksesuaian ucapan
dengan kenyataan dimana objek yang dituju ialah orang lain saja (X berbohong
kepada Y) dan orang-orang saja (X berbohong kepada (Y/Z/YZ)a), namun anda
sendiri dapat membohongi diri anda dengan “X berbohong kepada X”, X ialah anda
sendiri. Ini mungkin terlihat sedikit aneh dimana anda sebagai subjek merangkap
diri sebagai objek. Namun, aneh dan tidaknya itu merupakan hal yang tidak
penting, yang terpenting ialah bagaimana aplikasi yang sebenarnya dari rumus
ini. X berbohong kepada X, jika kita ubah variabelnya maka kita kita akan
mendapati kalimat seperti ini “Saya berbohong kepada saya”,”Anda berbohong
kepada anda”,”Kita berbohong kepada kita”, dan kita tahu bahwa berbohong ialah
kelakuan ataupun perkataan dimana penjelasan yang diberikan tidak sesuai dengan
kenyataan yang terjadi. Maka, “Anda berbohong kepada anda” dapat disimpulkan
sebagai “Anda mengatakan/melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan
diri anda”. Seperti anda dihadapi pada situasi dimana anda dipaksa mengikuti
olimpiade matematika, dan anda sebenarnya bisa namun anda mengatakan “Saya
tidak bisa”, maka anda telah berbohong pada diri anda sendiri. Seharusnya jika
anda tidak menginginkan mengikuti olimpiade matematika tersebut, anda dapat
berkata jujur dengan mengatakan “Saya tidak ingin mengikuti olimpiade
matematika itu”. Contoh lain seperti, anda adalah manusia, dan manusia sebagai
makhluk berakal dan saling mengasihi sesama manusia. Namun, anda menganiaya
manusia lainnya. Sudah tentu anda juga berbohong pada diri anda bahwa anda
manusia, karena manusia ialah makhluk yang saling mengasihi sesama manusia dan
makhluk lainnya bukanlah menganiaya sesama manusia. Dapat kita rumuskan seperti
ini:
Manusia = a
a = Mengasihi sesama manusia
b = Tidak mengasihi sesama manusia
Anda = b
maka, Anda ≠ a , berarti Anda bukan
manusia
Lantas, anda siapa? begitulah
jika diibaratkan.
Maka, kita dapat mengetahui segenap dampak buruk
dari berbohong ini.Ia nya dapat mengikis jati diri kita sebagai manusia. Ia nya
juga dapat mengikis kepercayaan orang kepada kita, karena telah kita ketahui
bahwa sekecil apapun berbohong itu jika ia telah sampai kepada pikiran orang yg
terkena dampaknya dan orang itu mengingatnya, maka tentu ia tidak akan mudah
lupa tentang apa yang berada dalam pikirannya tersebut kecuali jika ia
bersikeras melupakannya. Untuk itu, marilah dari kini kita tanamkan sifat kejujuran
dalam diri kita dan mari kita sadarkan diri bahwa kita adalah manusia dan
berbohong bukanlah sifat kita.
Posting Komentar