ARIANTOTLE
Minggu, 31 Januari 2016

Pagi ini, aku terbangun dengan hati yang berisikan kepenuhan untuk mengerjakan tugas-tugas yang belum kukerjakan. Aku menonton Doraemon sebentar lalu kembali ke kamar dan berbaring serta mengingat kenangan. Aku pun teringat tentang hari rabu kemarin.

Rabu, 27 Januari 2016

“Hmmm..Drink Drank Drunk Minum,” mulutku terucap dengan mata yang tidak mengarah ke kertas yang berisikan 50 buah irregular verbs itu. Aku telah menghafal ini sejak malam tadi hingga sekarang. Dan sebentar lagi pelajaran bahasa inggris akan dimulai. Aku terus mengulang dari awal hingga akhir berharap bisa terhafal semua.

Tiba-tiba guru pun masuk dan aku berdebar. Aku melihat kesekeliling dan melihat teman-temanku juga sedang menghafal.

Dan dipanggillah orang pertama yang maju ke depan yang sebelumnya guru menanyakan apakah ada yang mau menjadi orang pertama, namun tidak ada yang maju.

Aku pun panik dan berdebar. Tiba-tiba aku teringat Surah Al-Insyirah. Aku pun membaca surah tersebut dalam hati daan berdo’a semoga Allah melapangkan dan memudahkan bagiku untuk menghafal di depan nanti. Aku pun merasa sedikit tenang setelah selesai membaca surah tersebut.

Sekitar pukul 13.05 namaku dipanggil. Aku pun maju dengan membawa secarik kertas yang berisi 50 buah irregular verbs yang akan kubacakan tanpa melihat kertas itu selama kurang dari 5 menit. Kertas itu kuberikan kepada guru.

“Bismillahirrahmanirrahim,” ujarku dalam hati. Aku pun memulai dengan mata terarah ke dinding belakang kelas. Aku pun terus membacakannya secara berurutan dari awal sampai akhir dan kuingat letak-letaknya dan saling keterkaitan diantaranya untuk memudahkanku. “Write Wrote Written Menulis,” ujarku sebagai kata ke-50.

Aku sedikit berdebar menanti keputusan guruku, apabila kemungkinan ada kata yang tidak kuucapkan. “Ok,” ujar guruku dan aku pun melihat secarik kertas yang berisikan 50 buah irregular verbs itu diceklis semua. “Alhamdulillah,” ujarku dalam hati dengan lega. “Syukran ya Allah,” ujarku kembali dalam hati.

Aku terduduk kembali ke kursiku dengan sedikit lemas namun ada kebahagiaan yang bersarang di dalam hatiku. Aku teringat bagaimana aku mencoba menghafal kata tersebut. Aku menghafal mulai dari urutan 1-25 (dari Awake hingga Lose), lalu 25-30, 30-35, 35-40, 40-45, dan 45-50. Pemenggelan itu kugunakan untuk mempermudahku dalam menandainya dengan hitungan jari tanganku. Juga keterkaitan antara Sing, Sit, Sleep yang kuimajinasikan sebagai menyanyi dengan duduk lalu tertidur. “Alhamdulillah,” begitulah ucapku kembali dalam hati.



Ya, meski baru terjadi beberapa hari lalu, namun telah menjadi kenangan. Tapi tetap saja aku belum bisa tenang untuk sementara ini karena ada beberapa tugas sekolah yang belum kukerjakan. Semoga saja aku bisa menyelesaikannya dengan maksimal. Aamiin.

Post a Comment