𝚂𝚊𝚋𝚝𝚞, 𝟸𝟷 𝚂𝚎𝚙𝚝𝚎𝚖𝚋𝚎𝚛 𝟸𝟶𝟸𝟺
𝐇𝐚𝐭𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐇𝐚𝐧𝐜𝐮𝐫
Sinar rembulan pada matanya
Dan angin yang berbisik, tak dihiraukannya
Ia diam, didekap malam
Disekap senyap, di sudut alam
Dunia yang tak mendengarnya
Bahkan telah menghancurkan hatinya,
Melunturkan warnanya,
Dan ia hilang, di dalam dirinya
Mengapa takdir begitu berhasrat menggilas dia?
Dengan hati kecilnya, yang memandang dunia dengan polosnya?
Haruskah ia merangkak sementara sepasang sayap ada padanya?
Haruskah hitam dan putih sementara warna warni yang ingin dilukisnya?
Begitukah takdir berlaku pada dirinya?
Seperti majnun yang mendambakan layla
Dan cintanya yang murni tak direstui dunia
Begitukah?
Oh! Bahkan sajak pun kekal di hati yang hancur
Bukankah permata tersimpan di bebatuan?
Yang perlu dihantam menjadi serpihan?
Dengan apa permata itu ditemukan,
Jika bebatuan itu tidak dihancurkan?
Sinar rembulan pada matanya
Dan tirai fajar di sebaliknya
Dia yang hatinya telah hancur oleh dunia
Adalah dia yang telah menemukan permata dalam dirinya
Dan warna yang ada padanya
Adalah pantulan permata dari keindahan di hadapannya
Mantap
BalasHapusThanks jun
BalasHapusKamu sedang mencoba menghibur ku kah riiii? :")
BalasHapusSemangat anonim 🌿
HapusTak disangka puisiku bisa bertengger di hati orang lain. Semoga kicauannya bisa menentramkan hatimu ya.
Posting Komentar